Koneksitas Antara Spritual Dengan Kesembuhan Suatu Penyakit
Seorang
pria ,40 thn, menderita tumor otak, walau nampak sakit
cukup berat, orangnya riang dan pemahaman spritualnya mantap. Dan progres penyakitnya pun positif. Semula penglihatan nyaris
buta,setelah 2 bulan terapi secara natural, bapak tsb dapat menulis sms. Lain
halnya , dengan seorang gadis muda yang menderita tumor payudara, mengalami
hambatan penyambuhan karena wanita tsb
dilanda stres dan cemas.
Penyakit kronis
Sering saya melihat perbedaan pasien dengan sikap spiritual positif dan tidak.Ternyata
spiritual sangat berpengaruh terhadap
kesembuhan suatu penyakit kronis. Mengapa demikian? Seorang yang menderita
penyakit kronis seperti diabetes, kanker,hipertensi dan
stroke. Akan mengalami tekanan
mental yang berat. Karena penyakit tidak dapat disembuhkan , penderita harus komsumsi obat seumur
hidup. Lagi pula efek obat berdampak buruk pada tubuh . Jangankan mengomsumsi, melihat obat
sebajibun saja,membuat
penderita stres duluan.
Ditambah lagi ucapan dokter
yang kerap menekan mental. Penyakit
tidak dapat sembuh. Ini
penyakit berat .Kalau tidak
minum obat dalam waktu beberapa
bulan akan mati.
Atau segara operasi …dan bla bla.. Stresing verbal yang demikian,
justru sebagai suatu bentuk sugesti
negatif dan berpegaruh
negatif terhadap progres penyakit
. Informasi ini
akan masuk di otak dan tubuh
akan menterjemahkan sugesti negatif tsb sebagai
suatu pesan ke setiap sel organ khususnya
organ atau jaringan yang sakit.
Sistem saraf dan sirkulasi darah
Sistem saraf terdiri dari
sisitem saraf pusat (otak) , sistem
saraf tepi dan saraf otonom .Otak sebagai pusat kontrol seluruh organ
tubuh . Bagaimana otak mengontrol sampai
ke ujung kuku? Yakni melalui serabut saraf tepi . Serabut ini disebut
juga sebagai serabut sadar . Maksudnya dapat diperintah langsung oleh otak.
Misalnya mata berkedip, mulut
mengunyah,tangan dan kaki bergerak. Adapun
saraf otonom, disebut sebagai saraf tidak sadar yang terdiri dari saraf simpatis dan saraf
para simpatis. Saraf otonom inilah yang mempersarafi organ-organ dalam tubuh. Dimana organ-organ ini bekerja terus- menerus tanpa dapat diperintah langsung oleh otak. Sebagai contoh jantung berdetak
tidak dapat anda perintah agar jantung
berhenti . Begitu pula pankreas, usus, lambung
dan ginjal serta hati. Timbul pertanyaan
bagaimanakah bentuk koordinasi otak dengan saraf otonom? Yaitu melalui kurir si
pembawa pesan berupa neurotransmiter ,disingkat NE. Jadi
otak dapat memengaruhi organ-organ dalam lewat NE , yakni suatu hormon yang
dapat mengaktivasi atau menormal kan kerja saraf simpatis dan para simpatis.Sehingga terjadi
keseimbangan kerja antara simpatis dan para simpatis. Berdasarkan efek
kerjanya, maka NE dilompokkan sebagai stimulus atau anti stimulus . Contoh
,saat seseorang stres hormon kortisol
sangat berpengaruh,
sebaliknya endorfin, sebagai hormon kebahagiaan yang aktif pada orang dengan
spritual yang bagus. Nah, lewat pengaruh kerja NE inilah bagaimana organ-organ
tubuh dapat dibantu menjadi sehat manakala mereka sakit.
Sirkulasi darah mengalirkan darah ke seluruh tubuh lewat
pembuluh darah. Darah terdiri dari sel-sel darah dan plasma( 70% air), dimana
darah berfungsi mengangkut oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh setiap sel. Termasuk sel saraf. Bahkan jaringan
serabut saraf selalu berjalan beriringan bersama pembuluh sarah. Dalam
kehidupan sehari-hari , diibaratkan jaringan kabel listrik dan jaringan PAM , yang masuk kesetiap rumah
penduduk yang sangat dibutuhkan dalam
menjalani kehidupan . Begitu pula tubuh, agar sehat, jaringan saraf dan organ-organ dalam tubuh butuh oksigen dan
nutrisi. Nutrisi dibutuhkan sebagai
energi, zat pembangun dan pembentuk tubuh. Bahkan berpngaruh terhadap karakter
dan mental. Bagaimana bisa? Begini; nutrisi asam amino adalah bahan baku
untuk produksi NE atau hormon. Salah
satu hormon kebahagian yang menghambat hormon stres adrenalin adalah Serotonin . Saat stres, tubuh melepaskan adrenalin, agar stres tidak
berkelanjutan, maka tubuh melepas Serotonin. Sebagai feedback negative atau
umpan balik negatif dan ini secara
otomatis terjadi. Ternyata, 70 % Serotonin diproduksi di usus. Oleh
sebab itu orang dengan pola makan buruk
, akan menghasilkan nutrisi buruk .
Sementara di usus terdapat normaflora usus yaitu bakteri baik dalam
jumlah miliaran ,yang
bermanfaat untuk membantu metabolisme nutrisi. Bakteri baik, berubah menjadi bakteri jahat ,manakala kondisi usus buruk. Yang
sering terjadi pada orang dengan pola makan buruk. Pola makan buruk dan bakteri jahat, akan
menghambat produksi Serotonin. Akibatnya , orang mudah stres, karena
mekanisme umpan balik negatif kerja
adrenalin tidak terjadi. Sebaliknya, usus buruk meningkatkan produksi adrenalin. Dengan fakta ini, saya beranggapan bahwa
orang mudah stres dan marah karena ada koneksinya dengan umpan balik negatif ini? Jelas, bahwa begitu peting nutrisi. Sehingga, kalimat yang berbunyi : Anda adalah apa yang Anda makan. Ada benarnya. Sebab nutrisi sangat berpengaruh terhadap
sel yakni sampai ketingkat genetik. Yang akan
memberi warna sifat Anda.
Nutrigenetik
Tubuh dibentuk oleh triliunan sel
dan setiap sel terdiri dari inti sel yang mengandung gen atau
DNA dan sitoplasma . Sitoplasma
adalah cairan di dalam sel = cairan intra
sel bersifat dinamis yang selalu diperbaharui oleh cairan diluar sel= ekstra sel
. Jelasnya, cairan
intra sel akan mendapat pasokan dari
cairan extra sel. Sementara cairan
ekstra sel komponen terbesarnya adalah darah. Dan darah membawa
oksigen dan nutrisi. Nutrisi inilah yang masuk ke dalam sel sebagai bahan
makanan. Bila pola makan anda buruk maka itu sama saja Anda memberi makan gen
dengan sesuatu yang buruk . Yang menyebabkan
mutasi genetik yakni gangguan ekspresi gen. Dengan demikian , terjadilah
rupa-rupa penyakit semisal diabet,
hipertensi, asam urat, Alzheimer, Lupus, Hipertiroid Hashimoto dan kanker. Dan hampir 90 %
penyakit dengan kalainan ini disebabkan oleh pola makan buruk dan makan
berlebihan. Rata-rata penyakit ini timbul diusia dewasa.
Bukan sejak lahir. Kalau seseorang menderita kanker atau diabet diusia 40 tahun, maka rentang
waktu 40 tahun sejak dia lahir , orang itu sehat-sehat saja bukan? Bila saya anamnesa penderita , nampak jelas
kalau mereka berpola makan buruk dan
gaya hidup tidak sehat.
Jangan stres dan Makanlah yang baik-baik.
Bila
racun yang berbahaya di urutan pertama adalah bisa ular, maka stres adalah
racun peringkat ke-2. Begitu buruknya stres terhadap kesehatan. Saat stres
tubuh melepas hormon adrenalin
atau dan kortisol. Hormon ini akan memberi efek negatif ,
berupa melemahkan sistem imun tubuh dan memicu timbulnya stres oksidatif. Yakni Radical oksidatif species=
ROS. ROS akan mengoksidasi lemak menjadi
lemak jahat LDL= low density lipoprotein dan menurunkan lemak baik HDL= high
density lipoprotein. Kondisi ini memicu
gangguan pembuluh darah dan jantung . Kondisi terburuk ROS dapat merusak gen dan menyebabkan penuaan
sel. Syukur, ROS dapat diredam oleh
enzim SOD = superoksida dismutase, yang diproduksi di dalam tubuh
tapi produksi SOD menurun setelah usia
25 tahun. Itulah sebabnya, setelah usia ini hendaknya kita lebih bijak di dalam
memperlakukan tubuh agar tetap sehat. Efek
adrenalin juga membuat pembuluh darah menyempit , sirkulasi
darah terhambat , sehingga menimbulkan hipertensi, gangguan
otak berupa dimensia dan pecahnya trombosit yang melepaskan tromboksan ,sebagai penggumpal darah . Pembuluh darah menyempit dan
darah menggumpal makin membuat buruk sistem sirkulasi darah.
Sebaliknya , jika orang dengan spritual
bagus, berpikir positif, sabar, cool dan semangat, tubuh akan
mengeluarkan hormon kebahagiaan yakni endorfin.
Sebetulnya ada 25 jenis hormon kebahagian dibentuk oleh tubuh dan yang paling
dikenal adalah endorfin dan memiliki efek yang paling kuat memicu perasaan
bahagia. Efek positif endorfin adalah meningkatkan sistem
imun khususnya sel Natural killer=NK. Sel NK ini adalah sel pembunuh paling
ampuh terhadap sel-sel kanker. Endorfin
memiliki efek analgesic(perda rasa sakit) yang
setara dengan opium dan juga memperkuat
daya ingat,menyehatkan otak, mencegah penuaan dini sehingga tubuh tidak
mudah jatuh sakit. Kalau hormon stres berlaku feedback negatif , maka hormon kebahagiaan pun
berlaku demikian. GABA = asam gama aminobutirat, bekerja menghambat efek hormon
kebahagiaan. Tatkala tubuh melepas
hormon kebahagiaan, maka saat itu pula GABA dilepas untuk menghambat
kerja hormon kebahgian agar tidak berlebihan. Anehnya, ternyata mekanis umpan
balik negatif ini tidak berlaku jika kebahagiaan itu timbul karena spiritual
yang bagus. Dengan demikian orang-orang dengan pemahaman spritual tingkat
tinggi akan merasakan kabahagiaan tanpa
batas. Bukankah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram?
“ Orang-orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat
Allah-lah hati menjadi tentram, “
QS.Ar-Rad : 28
Selain hati yang tentram alias bahagia,
organ-organ tubuhnya pun menjadi sehat
sebab reseptor hormon kebahagian tidak hanya ada di otak tetapi terdapat pada
seluruh tubuh. Sebaliknya ,kebahagiaan
tinggkat rendah, misalnya kebahagian kerena pemuasan nafsu, misalnya
nafsu makan dan nafsu seks. Maka mekanisme
umpan balik negatif ini berlaku. Anda merasa bahagia jika komsumsi
makanan kesukaan anda. Karena saat itu
tubuh melepas hormon kebahagian . Tapi ketika anda kenyang, maka pengaruh hormon ini akan
terhenti, begitu pula dengan nafsu seks. Jadi intinya , kebahagiaan yang paling
hakiki adalah kebahagiaan terkait dengan spiritual dan ini baik untuk kesehatan dan penyembuhan suatu penyakit.
“ Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rizki yang
baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah”
QS : Al-Baqarah : 172
Tepat sekali ajaran Al-Qur`an ini, jika
ingin sehat fisik dan spritual maka makanlah rizki yang baik-baik, baik dari
segi materi maupun dari segi haram dan halalnya. Ulasan diatas telah
menjelaskan pola makan yang buruk akan berpengaruh buruk pada gen yang mengatur
aktifitas sel. Apalagi jika disertai makanan yang haram , tentu akan memberi
dampak buruk ,bukan
saja pada fisik , tapi juga pada sifat dan perilaku orang tersebut. Saya sering
menjumpai pasien dengan latar buruk seperti
ini. Biasanya orang-orang yang
demikian ini punya riwayat dengan
makanan haram, yang berakhir dengan penyakit kronis yang sulit sembuh dan sulit
menerima pesan kebajikan yang disarankan oleh dokter. Sampai akhirnya orang
tersebut dihapus dari bumi ini oleh Allah
SWT. Beda dengan pasien kronis yang
sakitnya disebabkan oleh ketidak tahuan makanan yang sehat. Tetapi menjaga
tubuhnya agar tidak mengomsumsi makanan
haram . Pasien seperti ini, walaupun tubuhnya sakit tapi jiwanya sehat dan
spritualnya bagus. Hal ini logis, karena orang yang makan makanan haram, maka
shalatnya tidak akan diterima selam 40 hari . Bukankah Allah itu Maha Suci,
yang hanya menerima yang suci pula. Bagaimana mungkin orang dengan harta haram
atau makan makanan haram akan bahagia? Orang yang demikian ini tidak akan
mengingat Allah sehingga hatinya tidak tentram , malah stres kronis yang mereka
alami. Sehingga mudah jatuh sakit dan jika sakit penyembuhannya pun sulit.
Dr. Suwardi Sukri., Integratif
Medicine,semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar